UA-150421350-1

Selasa, 06 November 2012

Kritik Bagi Kaum Empiris Rasional dan Kaum Dogmatis

         Kebenaran-kebenaran terakhir tidak pernah dijanjikan oleh cara-cara demokratis dalam berpolitik,  sama halnya dengan ilmu pengetahuan yang tidak pernah bermuara dalam satu titik akhir. Hal ini dipegang teguh oleh orang-orang yang menyebut dirinya berasal dari kaum empiris nasional dan demokrat. Sebaliknya, kaum dogmatis dan totaliter tidak pernah puas dengan apa saja yang bukan merupakan jawaban terakhir. Kaum empiris rasional dan demokrat mengurus hal-hal yang lebih kecil, dan tidak berusaha menyelesaikan segala sesuatu uktuk memperoleh suatu kepastian akhir. Dalam permasalahan ekonomi, seorang demokrat lebih berkepentingan dengan makan di tengah hari disekolah-sekolaj tanpa bayar atau penambahan pajak penghasilan dua persen daripada memberikan jawaban akhir tentang kemiskinan atau penderitaan
Kaum empiris rasional taguh bahwa setiap pendapat tidak mungkin sempurna, kaum empiris rasional tidak merasa kritik sebagai suatu tanda kebejatan moral di pihak pengkritik. Kaum empiris rasional memandang kritik sebagai alat untuk memperbaiki pandangan terhadap segala sesuatu. Sementara itu seorang dogmatis berpikir sebaliknya bahwa, kebenaran yang ada pada dirinya merupakan kebenaran yang terakhir dan sempurna. Oleh sebab itu, kritik yang dilancarkan terhadap seseorang akan dianggap sebagai suatu kesalahan intelektual yang berat. Jika tidak dianggap sebagai kesalahan intelektual, kritik akan di cap sebagai suatu subversi moral

Sumber  :

Ebenstein, William. 2006.  Isme-Isme yang mengguncang Dunia:Komunisme, Fasisime, Kapitalisme,, dan Sosialisme. Yogyakarta: Narasi.



ww
ss